Semua Karena Cinta

Misa Vigili Paskah di Gereja St Paulus Depok, Sabtu (19/4/2025)-djanur buana

Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini
Bukan karna kuat dan hebatku
Semua karena cinta, semua karena cinta…
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih cinta

Penggalan lagu berjudul Karena Cinta itu menjadi kalimat pembuka saat RP Agustinus Anton Widarto OFM memberikan homili pada Misa Kamis Putih di Gedung Pastoral Yohanes Paulus II, Gereja Santo Paulus Depok, Kamis (17/4/2025).

Mengutip Injil Yohanes, Romo Anton mengisahkan Yesus Kristus yang rela menanggalkan jubahnya dan membasuh kaki para muridnya. Yesus sebagai Putra Allah merendahkan diri serendah-rendahnya dan menempatkan diri sebagai pelayan murid-muridnya.

“Semua itu dilakukan Yesus bukan untuk pencitraan atau yang lain. Yesus melakukannya karena cintaNya kepada para murid dan ini bisa menjadi teladan bagi kita semua,” kata Romo Anton.

Menurutnya keteladanan Yesus  setidaknya sudah terlihat dari kerelaan panitia Paskah dan umat Santo Paulus menyediakan waktu untuk mempersiapkan Perayaan Paskah tahun 2025. Panitia Paskah Natal 2025 adalah Wilayah St Agustinus dan Wilayah St Fransiskus Asisi.

“Saya tahu ada beberapa umat yang memiliki jabatan penting di tempat kerjanya, tapi mereka bersedia menanggalkan jabatan itu dan bergabung dengan umat lain untuk mempersiapkan perayaan Paskah, menjadi panitia, dan ikut kerja bakti. Tentu saja itu semua dilakukan karena cinta, cinta kepada Yesus, cinta kepada gereja, dan cinta kepada sesama umat Santo Paulus,” tuturnya.

Sementara itu pada Misa Jumat Agung, Romo Yustinus Agung Setiadi menegaskan komitmen Yesus wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yesus berkomitmen untuk tetap meminum cawanNya, menjalani sengsara dan disalibkan, agar nubuat dalam kitab Musa dan kitab para nabi tergenapi.

“Sebenarnya bisa saja Yesus memberikan perlawanan kepada para prajurit yang akan menangkapnya. Bahkan ketika Petrus memotong telinga seorang hamba Imam Besar, Yesus justru menyembuhkannya.

Kalau mau, Yesus bisa saja turun dari kayu salib. Tapi memilih berkomitmen untuk meminum cawanNya untuk memenuhi nubuat para nabi dan menebus dosa manusia,” tutur Romo Agung.

Roma kelahiran Delanggu, Klaten, ini kemudian mengajak umat Paroki St Paulus Depok untuk memiliki semangat yang sama dalam memegang komitmen. Komitmen dalam berkeluarga, komitmen sebagai seorang ayah, sebagai seorang ibu, sebagai seorang anak, maupun komitmen aktif sebagai anggota komunitas masyarakat dan gereja .

“Di tengah perkembangan dunia yang semakin modern, semakin tidak pasti, dibutuhkan keteguhan untuk memegang komitmen seperti yang diajarkan oleh Yesus. Dengan demikian kehadiran Yesus bisa dirasakan oleh masyarakat melalui komitmen yang kita miliki,” ujarnya.

Kabar suka cita

Pada Misa Vigili Paskah, Romo Anton mengajak umat Santo Paulus terus mengabarkan kabar kebangkitan Yesus. Tidak ada nabi atau dewa yang mampu mengalahkan maut. Tapi Yesus sebagai Putra Allah telah mengalahkan maut. Kebangitan Yesus adalah kebenaran dan kabar suka cita bagi yang percaya padaNya.

“Yesus berfirman ‘Akulah kebangkitan dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’. Kabar suka cita inilah yang harus terus kita wartakan,” kata Romo Anton.

Para murid, lanjut Romo Anton, awal mulanya tidak percaya tentang kabar kebangkitan Yesus. Ketika para perempuan-perempuan menemukan kubur Yesus telah kosong, 11 murid yang selama tiga tahun mengikuti Yesus tidak percaya dan menyebutnya sabagai omong kosong. Petrus bahkan datang ke kuburan Yesus untuk membuktikan omongan itu, dan hanya menemukan kain kafan.

“Para murid yang selama tiga tahun terakhir bersama Yesus tidak percaya. Namun catatan sejarah, alkitabiah, dan tradisi, menunjukkan hampir semua para rasul mati sebagai martir. Mereka yang awalnya tidak percaya, berjuang sampai darah penghabisan dalam mewartakan kabar suka cita. Semoga ini menjadi renungan bagi kita semua, selamat Paskah,” tutur Romo Anton.

Ada hal baru pada perayaan Paskah 2025. Tidak terlalu banyak, umat yang berjubel atau berdiri di penggir jalan depan gereja. Ini tidak lepas dari digunakannya ruang sakristi dan adorasi yang baru selesai direnovasi. Ruang tersebut mampu menampung sekira 300 umat setiap misa. Meski masih dalam tahap sentuhan akhir, ruang tersebut nyaman untuk digunakan dan telah dilengkapi dengan pendingan ruangan.

djanur buana-Komsos paroki St Paulus Depok.

Scroll to Top
Open chat
💬 LIVE CHAT
Gereja Katolik St. Paulus Depok
Halo
Silahkan tulis pesan Anda..