HABEMUS PAPAM
Annuntio vobis gaudium: HABEMUS PAPAM Eminentissimum ac reverendissimum Dominum Robertum FranciscumSanctae Romane Ecclesiae Cardinalem Prevost qui sibi nomen imposuit Leo XIV “Saya umumkan kepada Anda sebuah sukacita besar: KITA PUNYA SEORANG PAUS Yang Mulia dan Terhormat Robert Francis Kardinal Gereja Roma Suci Prevost yang telah mengambil nama Leo XIV” Demikian disampaikan Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti sesaat setelah cerobong Kapel Sistina Vatikan mengepulkan asap putih, tanda umat katolik telah memiliki Paus baru. Pengumuman itu disampaikan oleh Kardinal Dominique Mamberti dari balkon tengah Basilika Santo Petrus.Ya, umat katolik dunia kini sudah memiliki pemimpin anyar yakni Paus Leo XIV yang menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu. Paus Leo XIV yang saat ini berusia 69 tahun adalah Paus pertama dari Ordo Agustinus, dan merupakan Paus kedua dari benua Amerika setelah Paus Fransiskus. Paus Leo XIV berasal Amerika Serikat, sementara Paus Fransiskus lahir di Argentina. Berikut biografi singkat Paus Leo XIV seperti dilansir dari Vatican News. Paus Agustinian Pertama Paus Leo XIV lahir pada tanggal 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat dari pasangan Louis Marius Prevost dan Mildred Martínez. Sang ayah keturunan Prancis-Italia sementara ibunya keturunan Spanyol. Paus Leo XIV memiliki dua saudara laki-laki yaitu Louis Martín dan John Joseph.Masa kecil dan remajanya dihabiskan bersama keluarganya, dan belajar pertama kali di Seminari Menengah Para Imam Agustinian dan melanajutkan studi ke di Universitas Villanova di Pennsylvania. Di universitas itulah dia memperoleh gelar sarjana matematika pada tahun 1977 dan juga belajar Filsafat.Pada tanggal 1 September di tahun yang sama, Prevost masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (OSA) di Saint Louis, di Provinsi Our Lady of Good Counsel Chicago. Dia mengucapkan kaul pertamanya pada tanggal 2 September 1978 dan mengucapkan kaul kekal pada tanggal 29 Agustus 1981.Dia kemudian melanjutkan studi teologinya di Catholic Theological Union di Chicago. Pada usia 27 tahun, Prevost dikirim oleh atasannya ke Roma untuk belajar Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum). Pada 19 Juni 1982 Prevost menerima sakramen imamat dan ditahbiskan menjadi imam religiusAgustinian di Kolose Agustinus Santa Monika di Roma. Sakramen imamat diterimakan olehMonsinyur Jean Jadot yang saat itu menjabat sebagai Pro-Presiden Kepausan untuk Orang-orangNon Kristen, atau saat ini dikenal sebagai Dikasetri untuk Dialog Antar-Agama.Kardinal Robert Francis Prevost memperoleh lisensi Bidang Hukum pada tahun 1984. Setahunkemudian, saat mempersiapkan tesis doktoralnya, Prevost dikirim ke misi Agustinian di Chulucanas,Piura, Peru (1985–1986). Pada tahun 1987, ia mempertahankan tesis doktoralnya tentang “PeranPrior Lokal dalam Ordo Santo Agustinus” dan diangkat sebagai direktur panggilan dan direktur misiProvinsi Agustinian “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois (AS). Misi di PeruTahun berikutnya, ia bergabung dengan misi di Trujillo, juga di Peru, sebagai direktur proyekpembinaan bersama untuk para calon Agustinian dari vikariat Chulucanas, Iquitos, dan Apurímac.Selama 11 tahun, ia menjabat sebagai prior komunitas (1988–1992), direktur pembinaan (1988–1998), instruktur untuk para anggota yang telah berprofesi (1992–1998), Vikaris yudisial diKeuskupan Agung Trujillo (1989–1998), dan profesor Hukum Kanon, Patristik, dan Teologi Moral diSeminari Tinggi San Carlos y San Marcelo.Pada saat yang sama, ia juga dipercayakan dengan pelayanan pastoral Bunda Maria Bunda Gereja,yang kemudian menjadi paroki Santa Rita (1988–1999), di pinggiran kota yang miskin, dan menjadiadministrator paroki Bunda Maria dari Monserrat dari tahun 1992 hingga 1999.Pada tahun 1999, ia terpilih sebagai Prior Provinsi Provinsi Agustinian “Bunda Penasihat yang Baik”di Chicago. Dua setengah tahun kemudian, Kapitel Umum biasa Ordo Santo Agustinus, memilihnyasebagai Prior Jenderal. Dia Kembali dikukukan untuk masa jabatan kedua pada tahun 2007 diSeminari Menengah Para Imam Agustinian.Pada Oktober 2013, ia kembali ke Provinsi Agustinian di Chicago, bertugas sebagai direkturpembinaan di Biara Santo Agustinus, anggota dewan pertama, dan vikaris provinsi—peran yangdipegangnya hingga Paus Fransiskus mengangkatnya pada tanggal 3 November 2014, sebagaiAdministrator Apostolik Keuskupan Peru di Chiclayo. Paus Fransiskus kemudian memberinyamartabat Uskup Tituler Sufar.Kardinal Prevost ditahbiskan menjadi uskup oleh olen Nunsius Apostolik James Patrick pada tanggal12 Desember 2014, bertepatan dengana Hari Raya Bunda Maria dari Guadalupe, di Katedral SantaMaria.Moto episkopalnya adalah “In Illo uno unum”—kata-kata yang diucapkan oleh Santo Agustinusdalam khotbah tentang Mazmur 127 untuk menjelaskan bahwa “meskipun kita banyak, tapi satudalam Kristus.”Uskup Chiclayo, Peru (2015-2023)Pada tanggal 26 September 2015, Prevost diangkat menjadi Uskup Chiclayo oleh Paus Fransiskus.Pada Maret 2018, ia terpilih sebagai wakil presiden kedua Konferensi Episkopal Peru, di mana ia jugamenjabat sebagai anggota Dewan Ekonomi dan presiden Komisi Kebudayaan dan Pendidikan.Pada 13 Juli 2019, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus.Setahun kemudian, tepatnya 21 November 2020, diangkat sebagai anggota Kongregasi untuk Para Uskup. Sementara itu, pada tanggal 15 April 2020, ia juga diangkat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Peru di Callao. Prefek Dikasteri untuk Para Uskup Pada tanggal 30 Januari 2023, Paus memanggilnya ke Roma sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, sekalaigus mempromosikannya sebagai Uskup Agung. Diangkat menjadi Kardinal pada tahun 2024 Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Kardinal dalam Konsistori pada tanggal 30 September 2024 dan menugaskannya sebagai Diakonat Santa Monika. Ia secara resmi mengambil alih gereja titular pada tanggal 28 Januari 2024.Sebagai kepala Dikasteri, ia berpartisipasi dalam Perjalanan Apostolik Paus terkini dan dalam sesi pertama dan kedua Sidang Umum Biasa ke-16 Sinode Para Uskup tentang sinodalitas, yang diselenggarakan di Roma dari tanggal 4-29 Oktober 2023, dan dari tanggal 2-27 Oktober 2024.Sementara itu, pada tanggal 4 Oktober 2023, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Dikasteri Evangelisasi (Bagian Evangelisasi Pertama dan Gereja-Gereja Partikular Baru), untuk Ajaran Iman, untuk Gereja-Gereja Timur, Klerus, Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, Kebudayaan dan Pendidikan, Teks Legislatif, dan Komisi Kepausan untuk Negara Kota Vatikan.Akhirnya, pada tanggal 6 Februari tahun ini, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Prefek Dikastri Penunjukan Para Uskup dan memberi gelar Gereja Suburbikaris Albano.Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Februari, ia merayakan Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus untuk Yubelium Angkatan Bersenjata, acara besar kedua Tahun Suci Harapan.Selama Paus Fransikus menjalani perawatan di rumah sakit “Gemelli”, Prevost memimpin doa Rosario untuk kesehatan Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada tanggal 3 Maret 2025. –djanur buana Sumber: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2025-05/biography-of-robert-francis-prevostpope-leo-xiv.html