Author name: Djanur Buana

Berita Paroki

HABEMUS PAPAM

Annuntio vobis gaudium: HABEMUS PAPAM Eminentissimum ac reverendissimum Dominum Robertum FranciscumSanctae Romane Ecclesiae Cardinalem Prevost qui sibi nomen imposuit Leo XIV “Saya umumkan kepada Anda sebuah sukacita besar: KITA PUNYA SEORANG PAUS Yang Mulia dan Terhormat Robert Francis Kardinal Gereja Roma Suci Prevost yang telah mengambil nama Leo XIV” Demikian disampaikan Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti sesaat setelah cerobong Kapel Sistina Vatikan mengepulkan asap putih, tanda umat katolik telah memiliki Paus baru. Pengumuman itu disampaikan oleh Kardinal Dominique Mamberti dari balkon tengah Basilika Santo Petrus.Ya, umat katolik dunia kini sudah memiliki pemimpin anyar yakni Paus Leo XIV yang menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu. Paus Leo XIV yang saat ini berusia 69 tahun adalah Paus pertama dari Ordo Agustinus, dan merupakan Paus kedua dari benua Amerika setelah Paus Fransiskus. Paus Leo XIV berasal Amerika Serikat, sementara Paus Fransiskus lahir di Argentina. Berikut biografi singkat Paus Leo XIV seperti dilansir dari Vatican News. Paus Agustinian Pertama Paus Leo XIV lahir pada tanggal 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat dari pasangan Louis Marius Prevost dan Mildred Martínez. Sang ayah keturunan Prancis-Italia sementara ibunya keturunan Spanyol. Paus Leo XIV memiliki dua saudara laki-laki yaitu Louis Martín dan John Joseph.Masa kecil dan remajanya dihabiskan bersama keluarganya, dan belajar pertama kali di Seminari Menengah Para Imam Agustinian dan melanajutkan studi ke di Universitas Villanova di Pennsylvania. Di universitas itulah dia memperoleh gelar sarjana matematika pada tahun 1977 dan juga belajar Filsafat.Pada tanggal 1 September di tahun yang sama, Prevost masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (OSA) di Saint Louis, di Provinsi Our Lady of Good Counsel Chicago. Dia mengucapkan kaul pertamanya pada tanggal 2 September 1978 dan mengucapkan kaul kekal pada tanggal 29 Agustus 1981.Dia kemudian melanjutkan studi teologinya di Catholic Theological Union di Chicago. Pada usia 27 tahun, Prevost dikirim oleh atasannya ke Roma untuk belajar Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum). Pada 19 Juni 1982 Prevost menerima sakramen imamat dan ditahbiskan menjadi imam religiusAgustinian di Kolose Agustinus Santa Monika di Roma. Sakramen imamat diterimakan olehMonsinyur Jean Jadot yang saat itu menjabat sebagai Pro-Presiden Kepausan untuk Orang-orangNon Kristen, atau saat ini dikenal sebagai Dikasetri untuk Dialog Antar-Agama.Kardinal Robert Francis Prevost memperoleh lisensi Bidang Hukum pada tahun 1984. Setahunkemudian, saat mempersiapkan tesis doktoralnya, Prevost dikirim ke misi Agustinian di Chulucanas,Piura, Peru (1985–1986). Pada tahun 1987, ia mempertahankan tesis doktoralnya tentang “PeranPrior Lokal dalam Ordo Santo Agustinus” dan diangkat sebagai direktur panggilan dan direktur misiProvinsi Agustinian “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois (AS). Misi di PeruTahun berikutnya, ia bergabung dengan misi di Trujillo, juga di Peru, sebagai direktur proyekpembinaan bersama untuk para calon Agustinian dari vikariat Chulucanas, Iquitos, dan Apurímac.Selama 11 tahun, ia menjabat sebagai prior komunitas (1988–1992), direktur pembinaan (1988–1998), instruktur untuk para anggota yang telah berprofesi (1992–1998), Vikaris yudisial diKeuskupan Agung Trujillo (1989–1998), dan profesor Hukum Kanon, Patristik, dan Teologi Moral diSeminari Tinggi San Carlos y San Marcelo.Pada saat yang sama, ia juga dipercayakan dengan pelayanan pastoral Bunda Maria Bunda Gereja,yang kemudian menjadi paroki Santa Rita (1988–1999), di pinggiran kota yang miskin, dan menjadiadministrator paroki Bunda Maria dari Monserrat dari tahun 1992 hingga 1999.Pada tahun 1999, ia terpilih sebagai Prior Provinsi Provinsi Agustinian “Bunda Penasihat yang Baik”di Chicago. Dua setengah tahun kemudian, Kapitel Umum biasa Ordo Santo Agustinus, memilihnyasebagai Prior Jenderal. Dia Kembali dikukukan untuk masa jabatan kedua pada tahun 2007 diSeminari Menengah Para Imam Agustinian.Pada Oktober 2013, ia kembali ke Provinsi Agustinian di Chicago, bertugas sebagai direkturpembinaan di Biara Santo Agustinus, anggota dewan pertama, dan vikaris provinsi—peran yangdipegangnya hingga Paus Fransiskus mengangkatnya pada tanggal 3 November 2014, sebagaiAdministrator Apostolik Keuskupan Peru di Chiclayo. Paus Fransiskus kemudian memberinyamartabat Uskup Tituler Sufar.Kardinal Prevost ditahbiskan menjadi uskup oleh olen Nunsius Apostolik James Patrick pada tanggal12 Desember 2014, bertepatan dengana Hari Raya Bunda Maria dari Guadalupe, di Katedral SantaMaria.Moto episkopalnya adalah “In Illo uno unum”—kata-kata yang diucapkan oleh Santo Agustinusdalam khotbah tentang Mazmur 127 untuk menjelaskan bahwa “meskipun kita banyak, tapi satudalam Kristus.”Uskup Chiclayo, Peru (2015-2023)Pada tanggal 26 September 2015, Prevost diangkat menjadi Uskup Chiclayo oleh Paus Fransiskus.Pada Maret 2018, ia terpilih sebagai wakil presiden kedua Konferensi Episkopal Peru, di mana ia jugamenjabat sebagai anggota Dewan Ekonomi dan presiden Komisi Kebudayaan dan Pendidikan.Pada 13 Juli 2019, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus.Setahun kemudian, tepatnya 21 November 2020, diangkat sebagai anggota Kongregasi untuk Para Uskup. Sementara itu, pada tanggal 15 April 2020, ia juga diangkat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Peru di Callao. Prefek Dikasteri untuk Para Uskup Pada tanggal 30 Januari 2023, Paus memanggilnya ke Roma sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, sekalaigus mempromosikannya sebagai Uskup Agung. Diangkat menjadi Kardinal pada tahun 2024 Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Kardinal dalam Konsistori pada tanggal 30 September 2024 dan menugaskannya sebagai Diakonat Santa Monika. Ia secara resmi mengambil alih gereja titular pada tanggal 28 Januari 2024.Sebagai kepala Dikasteri, ia berpartisipasi dalam Perjalanan Apostolik Paus terkini dan dalam sesi pertama dan kedua Sidang Umum Biasa ke-16 Sinode Para Uskup tentang sinodalitas, yang diselenggarakan di Roma dari tanggal 4-29 Oktober 2023, dan dari tanggal 2-27 Oktober 2024.Sementara itu, pada tanggal 4 Oktober 2023, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Dikasteri Evangelisasi (Bagian Evangelisasi Pertama dan Gereja-Gereja Partikular Baru), untuk Ajaran Iman, untuk Gereja-Gereja Timur, Klerus, Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, Kebudayaan dan Pendidikan, Teks Legislatif, dan Komisi Kepausan untuk Negara Kota Vatikan.Akhirnya, pada tanggal 6 Februari tahun ini, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Prefek Dikastri Penunjukan Para Uskup dan memberi gelar Gereja Suburbikaris Albano.Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Februari, ia merayakan Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus untuk Yubelium Angkatan Bersenjata, acara besar kedua Tahun Suci Harapan.Selama Paus Fransikus menjalani perawatan di rumah sakit “Gemelli”, Prevost memimpin doa Rosario untuk kesehatan Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada tanggal 3 Maret 2025. –djanur buana Sumber: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2025-05/biography-of-robert-francis-prevost￾pope-leo-xiv.html

Berita Paroki

Semua Karena Cinta

Dan bila aku berdiri tegar sampai hari iniBukan karna kuat dan hebatkuSemua karena cinta, semua karena cinta…Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih cinta Penggalan lagu berjudul Karena Cinta itu menjadi kalimat pembuka saat RP Agustinus Anton Widarto OFM memberikan homili pada Misa Kamis Putih di Gedung Pastoral Yohanes Paulus II, Gereja Santo Paulus Depok, Kamis (17/4/2025). Mengutip Injil Yohanes, Romo Anton mengisahkan Yesus Kristus yang rela menanggalkan jubahnya dan membasuh kaki para muridnya. Yesus sebagai Putra Allah merendahkan diri serendah-rendahnya dan menempatkan diri sebagai pelayan murid-muridnya. “Semua itu dilakukan Yesus bukan untuk pencitraan atau yang lain. Yesus melakukannya karena cintaNya kepada para murid dan ini bisa menjadi teladan bagi kita semua,” kata Romo Anton. Menurutnya keteladanan Yesus  setidaknya sudah terlihat dari kerelaan panitia Paskah dan umat Santo Paulus menyediakan waktu untuk mempersiapkan Perayaan Paskah tahun 2025. Panitia Paskah Natal 2025 adalah Wilayah St Agustinus dan Wilayah St Fransiskus Asisi. “Saya tahu ada beberapa umat yang memiliki jabatan penting di tempat kerjanya, tapi mereka bersedia menanggalkan jabatan itu dan bergabung dengan umat lain untuk mempersiapkan perayaan Paskah, menjadi panitia, dan ikut kerja bakti. Tentu saja itu semua dilakukan karena cinta, cinta kepada Yesus, cinta kepada gereja, dan cinta kepada sesama umat Santo Paulus,” tuturnya. Sementara itu pada Misa Jumat Agung, Romo Yustinus Agung Setiadi menegaskan komitmen Yesus wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yesus berkomitmen untuk tetap meminum cawanNya, menjalani sengsara dan disalibkan, agar nubuat dalam kitab Musa dan kitab para nabi tergenapi. “Sebenarnya bisa saja Yesus memberikan perlawanan kepada para prajurit yang akan menangkapnya. Bahkan ketika Petrus memotong telinga seorang hamba Imam Besar, Yesus justru menyembuhkannya. Kalau mau, Yesus bisa saja turun dari kayu salib. Tapi memilih berkomitmen untuk meminum cawanNya untuk memenuhi nubuat para nabi dan menebus dosa manusia,” tutur Romo Agung. Roma kelahiran Delanggu, Klaten, ini kemudian mengajak umat Paroki St Paulus Depok untuk memiliki semangat yang sama dalam memegang komitmen. Komitmen dalam berkeluarga, komitmen sebagai seorang ayah, sebagai seorang ibu, sebagai seorang anak, maupun komitmen aktif sebagai anggota komunitas masyarakat dan gereja . “Di tengah perkembangan dunia yang semakin modern, semakin tidak pasti, dibutuhkan keteguhan untuk memegang komitmen seperti yang diajarkan oleh Yesus. Dengan demikian kehadiran Yesus bisa dirasakan oleh masyarakat melalui komitmen yang kita miliki,” ujarnya. Kabar suka cita Pada Misa Vigili Paskah, Romo Anton mengajak umat Santo Paulus terus mengabarkan kabar kebangkitan Yesus. Tidak ada nabi atau dewa yang mampu mengalahkan maut. Tapi Yesus sebagai Putra Allah telah mengalahkan maut. Kebangitan Yesus adalah kebenaran dan kabar suka cita bagi yang percaya padaNya. “Yesus berfirman ‘Akulah kebangkitan dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’. Kabar suka cita inilah yang harus terus kita wartakan,” kata Romo Anton. Para murid, lanjut Romo Anton, awal mulanya tidak percaya tentang kabar kebangkitan Yesus. Ketika para perempuan-perempuan menemukan kubur Yesus telah kosong, 11 murid yang selama tiga tahun mengikuti Yesus tidak percaya dan menyebutnya sabagai omong kosong. Petrus bahkan datang ke kuburan Yesus untuk membuktikan omongan itu, dan hanya menemukan kain kafan. “Para murid yang selama tiga tahun terakhir bersama Yesus tidak percaya. Namun catatan sejarah, alkitabiah, dan tradisi, menunjukkan hampir semua para rasul mati sebagai martir. Mereka yang awalnya tidak percaya, berjuang sampai darah penghabisan dalam mewartakan kabar suka cita. Semoga ini menjadi renungan bagi kita semua, selamat Paskah,” tutur Romo Anton. Ada hal baru pada perayaan Paskah 2025. Tidak terlalu banyak, umat yang berjubel atau berdiri di penggir jalan depan gereja. Ini tidak lepas dari digunakannya ruang sakristi dan adorasi yang baru selesai direnovasi. Ruang tersebut mampu menampung sekira 300 umat setiap misa. Meski masih dalam tahap sentuhan akhir, ruang tersebut nyaman untuk digunakan dan telah dilengkapi dengan pendingan ruangan. djanur buana-Komsos paroki St Paulus Depok.

Berita Paroki

Renovasi Bertahap St Paulus Depok, Meretas Jalan ke Betlehem.

BELASAN misdinar terlihat berdesakan di ruang sakristi menjelang misa mingguan di Paroki St Paulus Depok Lama beberapa waktu lalu.  Wisanggeni, salah satu misdinar, mencoba fokus melakukan tugasnya melayani misa. Namun demikian gerak tubuhnya menyiratkan dia tidak begitu nyaman. Bagaimana tidak, di ruang sakristi yang tidak seberapa luas itu, dia harus berdesakan dengan 11 misdinar lainnya, 9 Petugas Luar Biasa (PLB), plus beberapa petugas liturgi. “Ya begitulah kondisi setiap menjelang misa,” kata Kak Rere, yang sudah belasan tahun mendampingi para misdinar. Menurut Koordinator Subseksi Tata Perayaan, Ibadat & Slide Misa ini, idealnya sebelum bertugas mestinya ada saat hening untuk misdinar, PLB dan petugas liturgi. Pada saat itu Romo juga bisa memberikan briefing. Namun itu menjadi hal yang sangat sulit dilakukan mengingat kapasitas ruang sakristi yang sudah pada tahap sumpek alias jenuh. “Tidak jarang saya menahan anak-anak di ruang misdinar ketimbang berjubel di ruang sakristi,” ujar Rere. Hal yang sama diungkapkan oleh Koordinator Seksi Liturgi Yoseph Juliantono. Pria yang akrab disapa Pak Toni ini juga mengaku sering pekewuh atau sungkan. Pasalnya tidak semua petugas liturgi adalah pria. “Mereka kan juga ganti jubah di ruang sakristi. Sementara ruangan sempit, jadi rasanya gimana gitu lho,” kata Toni. “Selain itu ada beberapa bagian plafon yang bolong karena atapnya bocor,” imbuhnya. Fakta-fakta itulah yang memercik pikiran Pastor Paroki Agustinus Anton Widarto OFM untuk melakukan sesuatu. Setelah berdinamika dengan Pastor Vikaris Yustinus Agung Setiadi OFM dan DPP-DKP maka diputuskan dilakukan renovasi. Menurut Romo Anton, jika melihat kondisi saat ini mestinya dilakukan renovasi secara menyeluruh, bukan hanya ruang sakristi. Saat ini masih banyak umat yang terpaksa mengikuti misa di luar bangunan gereja alias di bawah kanopi. Namun mengingat keterbatasan anggaran, maka renovasi sakristi menjadi prioritas. “Desain yang kita buat tetap renovasi bangunan gereja menyeluruh, termasuk rencana membuat balkon. Namun untuk sementara ruang sakristi yang menjadi prioritas. Itu sebabnya kita sebut renovasi bertahap,” tutur Romo Anton. “Apakah nanti akan berlanjut ke bangunan gereja? Itu mimpi kita semua. Kita lihat nanti kemampuan keuangan paroki dan sejauh mana antusiasme dan keinginan umat untuk memiliki gereja yang lebih nyaman,” ujarnya. “Saya tidak selamanya berada di paroki ini, tapi umatlah yang akan tetap berada di paroki St Paulus ini,” kata Romo Anton saat melakukan kunjungan pastoral ke Wilayah Gregorius. Membentuk panitia renovasi bukan hal yang mudah. Sejumlah kandidat memilih “balik kanan”. Hal yang sangat bisa dimaklumi mengingat tugas yang diemban cukup berat: mulai sosialisai, merancang desain, hingga menggalang dana, dan bertugas hingga Desember 2025. Total dana yang dibutuhkan hampir mencapai Rp9 miliar. Untuk tahap pertama yaitu pembangunan sakristi dibutuhkan dana sekira Rp1,5 miliar. “Saya yakin Tuhan dengan caranya sendiri akan membiayai renovasi bertahap ini,” kata Indradana Ardian, saat bersedia menjadi ketua panitia pelaksana renovasi bertahap. Ketua Wilayah Fransiskus Asisi ini didukung oleh empat tim yaitu Tim Teknik, Tim Dana, Tim Logistik, dan Tim Sekretariat.  Penunjukkan vendor/kontraktor dilakukan melalui lelang terbuka dan seleksi cukup ketat. Dari 16 vendor yang mengikuti lelang tahap pertama, setelah dilakukan seleksi dan verifikasi, terpilihlah PT Bangun Wahana Mandiri sebagai pemenang. Kick off renovasi dilakukan pada 12 Oktober 2024 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Romo Anton. Ini dilakukan setelah rencana renovasi mendapat lampu hijau dari Keuskupan Bogor. “Untuk tahap pertama, kita fokus pada perbaikan struktur bangunan dan perluasan ruang sakristi. Ruang sakristi di perluas dari 40 meter persegi menjadi 105 meter persegi. Targetnya bulan Februari 2025 ruang sakristi sudah bisa digunakan,” kata Bobby Indarto dari Tim Teknis. Kisah  inspiratif Kisah Fransiskus Assisi yang mendapat perintah langsung dari Yesus untuk memperbaiki gereja menjadi sumber inspirasi dan spirit Panitia Renovasi. Fransiskus adalah manusia hedon yang gemar berfoya-foya yang mengalami pertobatan pada tahun 1206. Saat berlutut dan berdoa di depan Salib Bizantium, Fransiskus mendengar suara dari Patung Yesus yang tersalib: “Fransiskus, pergi dan perbaikilah gereja-Ku yang kau lihat hampir roboh itu.” Tema Natal 2024 “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” juga menjadi sumber inspirasi. Betlehem adalah simbol perjalanan iman.  Dalam perspektif yang jauh lebih kecil, Gereja St Paulus Depok juga bisa dikatakan simbol perjalanan iman umat katolik Keuskupan Bogor, khususnya umat katolik kota Depok. Dalam buku “50 Tahun Paroki St Paulus Depok” disebutkan tahun 1889 sudah ada keluarga katolik di Depok meski harus ke Jakarta dan Bogor untuk mengikuti perayaan Ekaristi. Pastor dari Bogor baru melayani umat katolik Depok pada tahun 1940-an. Misa pun dilakukan dari rumah ke rumah sebelum akhirnya dibentuk Stasi St Paulus Depok, bagian dari wilayah vikariat apostolik Sukabumi. Tanggal 7 Februari 1960, Stasi St Paulus Depok resmi menjadi Paroki St Paulus Depok dan berada di Jalan Melati No 4, gereja yang menjadi tempat perziarahan iman kita sampai saat ini. Perjalanan panjang tersebut mestinya menjadi inspirasi untuk menjadikan paroki kita menjadi “Betlehem” mungil. Kita semua berharap  bersamaan dengan selesainya renovasi seluruh tahap, umat semakin nyaman dan penuh suka cita saat pergi ke “Betlehem” setiap akhir pekan. Seperti ketika para gembala dan orang Majus mencari dan menyembah Yesus. Selamat Natal dan Tahun Baru Rusna Djanur Buana Sekretariat Panitia Renovasi Bertahap Gereja St Paulus Depok

Berita Paroki

Paroki St Pulus Juara II Kontes E-Katalog UMKM Keuskupan Bogor

KONTES E-Katalog UMKM menjadi salah satu kegiatan lomba dalam rangka HUT ke-75 tahun Keuskupan Bogor yang digelar mulai tanggal 9 Desember 2023 s/d 8 Desember 2024. Kontes ini dimulai sejak bulan Juli 2024 di mana peserta mengumpulkan materi lomba kemudian dinilai oleh Dewan Juri. Final Kontes E-Katalog ini diadakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 di Pusat Pastoral BMV Katedral. Tujuan dari kontes ini adalah untuk memberikan ruang bagi pelaku UMKM setiap paroki untuk naik kelas. Harapannya E-Katalog yang disusun oleh setiap paroki dapat diumanfaatkan oleh seluruh umat di Keuskupan Bogor, dan tentu saja oleh umat Paroki St. Paulus. Pukat Bogor ingin agar UMKM kita naik kelas dengan cara meningkatkan kualitas produk. Salah satunya dengan menyajikan e-katalog yang menarik. Dengan demikian produk UMKM lebih banyak terserap pasar dan ujungnya pada peningkatan taraf hidup umat. Sebanyak 19 paroki mengikuti lomba ini. Tim PSE dan UMKM Paroki St Paulus Depok bekerja keras untuk mempersiapkan lomba ini. Setelah melalui tahap seleksi, Paroki St Paulus terpilih menjadi salah satu dari 10 finalis. 10 finalis ini kemudian mempresentasikan karya e- katalog pada babak final yang juga dihadiri oleh Bapa Uskup Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Kriteria penilaian panitia adalah tata letak halaman yang menarik, visualisasi yang menarik, konten yang kreatif, jumlah UMKM/pelaku bisnis yang terdaftar, validitas informasi UMKM/pelaku bisnis yang terdaftar. Puji Tuhan, Paroki St Paulus berhasil meraih prestasi menjadi Juara II. Penyerahan hadiah dan penghargaan diberikan saat puncak perayaan 75 tahun Keuskupan Bogor di Sukabumi pada Sabtu, 7 Desember 2024.Semoga pelaku UMKM Paroki St Paulus semakin semangat dan berkembang!

Festival UMKM di Palfest Paroki St Paulus Depok
Berita Paroki

Palfest St Paulus Depok: Ajang Pembinaan Bakat BIR dan Promosi UMKM

ADA yang berbeda di halaman parkir Gereja St Paulus Depok, saat perayaan Imlek, Sabtu (10/2/2024). Usai misa, umat disuguhi tarian barongsai. Dua barongsai warna merah dan kuning bergerak lincah mengikuti iringan musik. Tarian Barongsai ditampilkan oleh dua orang yang menggunakan kostum menyerupai singa. Beragam atraksi dilakukan dalam kesenian Barongsai, mulai dari menari, berguling, melompat, hingga berdiri di atas pundak. Musik khas China juga dimainkan untuk mengiringinya. Bukan hanya barongsai, malam istimewa itu juga dilengkapi dengan panggung musik serta puluhan UMKM yang berada di bawah naungan Seksi Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE). Seksi PSE berkolaborasi dengan Seksi Rumah Tangga dan Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) menghadirkan acara seru yang dikemas dalam Paulus Festival (Palfest 2024) ini. Ketua Panitia Palfest, Theo, menjelaskan gagasan kegiatan tersebut sebenarnya muncul sudah sejak lama. Namun baru bisa terealisasi saat ini, terutama setelah mendapat dukungan dari Bapa Uskup Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, untuk memberdayakan UMKM serta menyalurkan bakat musik, terutama di lingkungan Bina Iman Remaja (BIR). “Bazar ini bertujuan sebagai wadah promosi sekaligus memasarkan produk-produk UMKM yang di kelola umat Paroki St Paulus agar lebih berkembang lagi. Sebanyak 28 UMKM terlibat dalam kegiatan tersebut.” kata Theo. “Ini juga menjadi ajang menyalurkan bakat adik-adik remaja dari BIR. Ada juga band remaja G Band dari Wilayah Gregorius,” imbuhnya. Tidak ketinggalan juga kelompok kategorial Simeon Hana mengajak umat menikmati tarian batak (sinanggar tulo) & tarian jawa (Prau Layar), Bazar ini disamping dihadiri oleh Romo Agustinus Anton Widarto OFM dan Romo Yustinus Agung Setiadi OFM serta DPP-DKP. Kegiatan ini menarik sekitar kurang lebih 500 pengunjung yang sangat antusias belanja dan menikmati acara. Theo menjelaskan, kegiatan Palfest ini menjadi agenda bulanan Paroki St Paulus Depok. Acara digelar tiap hari Sabtu pekan pertama usai misa sore. “Edisi kedua akan digelar pada 9 Maret 2024, semoga lebih banyak umat yang terlibat,” imbuh Theo. erjebe

Scroll to Top
Open chat
💬 LIVE CHAT
Gereja Katolik St. Paulus Depok
Halo
Silahkan tulis pesan Anda..