Menyambut Tahun PengharapanYubileum 2025

Ditulis oleh: Rm. Agustinus Anton Widarto, OFM

Paus Fransiskus, yang dikenal dengan fokusnya pada belas kasih dan rekonsiliasi, melalui seruannya dalam Bulla Spes Non Confundit memberikan panduan dan seruan khusus kepada umat Katolik untuk memanfaatkan Tahun Yubileum ini sebagai waktu untuk memperkuat komitmen mereka terhadap iman dan pelayanan kepada sesama. Tahun Yubileum bukan hanya perayaan seremonial, tetapi terutama sebagai waktu untuk melakukan refleksi spiritual yang mendalam. Gereja mengajak umat untuk merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama. Ini adalah waktu untuk memperbarui komitmen dalam hidup Kristiani, mengakui dosa-dosa, dan mencari jalan pertobatan. Seremony Pembukaan Pintu Suci melambangkan pintu rahmat Tuhan yang selalu terbuka bagi mereka yang datang dengan hati yang tulus. Maka kita mesti meninggalkan kehidupan lama yang penuh dosa dan memasuki kehidupan baru dalam Kristus sebab kita secara khusus di tahun Yubileum ini “dipanggil untuk menjadi tanda pengharapam yang nyata bagi saudara saudara kita yang hidup dalam berbagai kesulitan” (Spes Non Cofundit 10)

Pengumuman tahun Yubileum 2025 disampaikan oleh Paus Fransiskus melalui Bulla Spes Non Confundit yang dibacakan pada hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus di Basilika Santo Petrus Vatikan tanggal 9 Mei 2024. Dalam Bulla atau Surat Keputusan itu, Paus Fransiskus menyatakan bahwa dasar dari Tahun Yubileum 2025 ini diambil dari kutipan teks Kitab Suci “Pengharapan tidak mengecewakan” karena “Harapan dibutuhkan bagi bangsa dan negara yang melihat masa depan dengan rasa takut dan kegelisahan” .

Tahun Yubileum adalah periode istimewa dalam kalender liturgi Gereja Katolik yang dirayakan setiap 25 tahun sekali. Tahun Yubileum biasa, terakhir kali diselenggarakan pada 2000 di zaman Paus Johannes Paul II. Meski demikian Paus dapat mengadakan tahun Yubileum luar biasa, seperti Tahun Kerahiman yang dilaksanakan pada tahun 2016. Tahun Yubileum adalah tradisi penting dalam Gereja Katolik yang telah berlangsung selama berabad-abad. Gereja merayakan Yubileum sebagai momen istimewa untuk perayaan, pertobatan, dan rekonsiliasi. Tahun Yubileum yang akan datang pada tahun 2025 memiliki makna khusus, karena umat Katolik di seluruh dunia akan merayakan dengan membuka Pintu Suci di Basilika utama di Roma dan berbagai gereja lainnya di seluruh dunia.

Tahun Yubileum 2025 akan dimulai pada Selasa 24 Desember 2024 atau malam Natal dan berakhir pada Selasa 6 Januari 2026. Memasuki Tahun Yubileum ini, umat Katolik di seluruh dunia merayakan dengan doa, pertobatan, dan perayaan, di mana fokus utamanya adalah pada pengampunan dan rahmat Tuhan yang melimpah. Maka pada tahun 2025 ini kita diundang menandai momen yang istimewa dalam sejarah Gereja Katolik dengan mempergunakannya sebagai kesempatan untuk memperbarui iman kita dan merasakan rahmat Tuhan secara lebih mendalam. Tema Tahun Yubileum 2025 adalah “Peziarahan dan Pertobatan”. Tema ini hendak menggarisbawahi pentingnya perjalanan rohani menuju kedekatan dengan Tuhan dan perubahan hati yang sejati.

Perayaan Yubileum 2025 ini hendaknya mendorong umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk memperkuat solidaritas, mengatasi perpecahan dan berkerja sama untuk kesejateraan bersama. Ini semua merupakan ungkapan adanya pengharapan dalam hidup beriman umat katolik. Secara pastoral Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa perlulah didorong adanya pengalaman rekonsiliasi, semangat untuk berbagi dan bertanggung jawab atas hidup yang baik. Ada beberapa pelayanan konkret dan kesaksian hidup yang diharapkan diwujudkan. Pertama adalah adanya pengalaman diampuni dan mengampuni yang dapat dihayati dalam sakramen rekonsiliasi, dan kesediaan saling mengampuni dalam keluarga, dan jemaat. Kedua, perhatian khusus terhadap remaja, pelajar, orang muda dan pasangan muda, agar mereka, generasi muda ini menjadi kebahagiaan dan harapan gereja dan dunia. Ketiga, semakin ditumbuhkannya dukungan dan perhatian bagi kakek dan nenek yang mewakili penerus keimanan dan hikmah kepada generasi muda yang terungkap dari rasa syukur dari anak-anak mereka dan kasih sayang dari cucu-cucu mereka.

Semoga di Tahun Yubileum ini, kita umat katolik, khususnya umat Paroki Santo Paulus Depok, menanggapi ajakan Paus Fransikus untuk semakin berani meyebarkan harapan melalui tindakan dan kata kata, menghidupkan sukacita dan keberanian ditengah dunia yang penuh keputusaan melalui keterlibatan aktif dalam tindakan konkret yang mendukung kaum yang tertindas, seperti kaum miskin, tahanan dan migran. Dengan demikian Gereja, kita semua, menjadi penyebar harapan , kebaikan dan dan kedamaian.
Tuhan memberkati.

Scroll to Top
Open chat
💬 LIVE CHAT
Gereja Katolik St. Paulus Depok
Halo
Silahkan tulis pesan Anda..